Wednesday 29 April 2015

TOKOH-TOKOH PENTING DAN ORGANISASI-ORGANISASI PADA PERGERAKAN NASIONAL

Pergerakan nasional tidak terlepas dari tokoh-tokoh yang berjasa pada era tersebut. tokoh-tokoh tersebut antara lain :



1.       R.A Kartini dan Dewi Sartika
R.A Kartini
Dewi Sartika
Kedua tokoh ini memiliki kesamaan yakni sama-sama memperjuangkan hak kaum wanita melalui pendidikan. Kartini pernah mendirikan sekolah untuk wanita pribumi di rumahnya pada tahun 1903. Hasil karya dari Kartini salah satunya ialah "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang berisi kumpulan surat-suratnya yang pernah dikirimkannya kepada Belanda sebagai protes. Dewi Sartika pun pernah emndirikan sebuah sekolah istri di Bandung.
2.       Ki Hajar Dewantara

Pahlawan yang satu ini memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Ki Hajar Dewantara bergabung ke dalam grup Tiga Serangkai bersama Dr. Cipto Mangunkusumo dan Dowes Dekker. Ki Hajar Dewantara dahulu mendirikan sebuah sekolah yang ia beri nama Taman Siswa. Maka pada sampai saat ini beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
3.       Dr. Soetomo

Beliau bersama Dr. Wahidin Soedirohoesodo mendirikan organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
4.       Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan pernah belajar ilmu agama di Mekkah selama bertahun-tahun. Sesampainya di Indonesia, beliau mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912.
5.       Wahid Hasyim

Pada tahun 1938, Wahid Hasyim tergabung dalam kelompok NU dan menjadi ketua NU empat tahun selanjutnya.
6.       Samanhudi

Beliau mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo pada tahun 1911.


Tokoh-tokoh diatas juga ada yang mendirikan beberapa organisasi, yaitu:
1.       Budi Utomo
Organisasi ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa STOVIA yang dipimpino oleh Dr. Soetomo. Tujuan didirikannya Budi Utomo ini antara lain :
a.       Memajukan pengajaran
b.      Memajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan
c.       Memajukan teknik dan industri
d.      Menghidupkan kembali kebudayaan Indoonesia
Karena Budi Utomo telah memberikan jasa dan andil yang besar bagi pergerakan nasional, maka setiap tanggal 20 Mei diperingati Hari Kebangkitan Nasional.
2.       Sarekat Dagang Islam (SDI)
Organisasi ini didirikan oleh Haji Samanhudi pada tahun 1911 di Laweyan (Surakarta). Organisasi ini didirikan karena terjadi persaingan antara pedagang pribumi dengan pedagang asing seperti Cina san Tionghoa.
3.       Sarekat Islam (SI)
Sarekat Islam sebenarnya adalah Sarekat Dagang Islam. Namun pada tahun 1912 atas usul H.O.S. Cokroaminoto, nama Sarekat Dagang Islam diganti menjadi Sarekat Islam agar tidak terfokus pada para pedagang saja. Berdasarkan Akte Notaris pada tanggal 10 September 1912, ditetapkan tujuan Sarekat Islam sebagai berikut:
a.       Memajukan perdagangan;
b.      Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha (permodalan);
c.       Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli;
d.      Memajukan kehidupan agama Islam.
4.       Indische Partij
Indische Partij didirikan oleh Tiga Serangkai di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912. Indische Partij merupakan partai politik pertama di Indonesia. Tujuan utama dari Indische Partij adalah membangun lapangan hidup dan menganjurkan
kerjasama atas dasar persamaan ketatanegaraan guna memajukan tanah air Hindia
Belanda untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.
5.       Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Tujuan Muhammadiyah didirikan adalah untuk memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan agama Islam dan mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut agama Islam. Dalam usaha mewujudkan semua tujuan tersebut, hal-hal yang dilakukannya adalah antara lain mendirikan sekolah yang berbasis agama Islam, mendirikan rumah sakit, rumah yatim dan masjid, dan juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan.
6.       Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia merupakan penjelmaan dari Indische Vereeninging (perkumpulan pelajar Indonesia di Belanda). Akhirnya pada tahun 1924 namanya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia. Tujuan dari PI adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, ditempuh dengan mengambil haluan politik yang non-kooperatif dan menyatakan bahwa tanah air Indonesia adalah satu dan tidak dapat dibagi-bagi.
Tokoh PI antara lain : Moh. Hatta, Iwa Kusumasumantri, dan Ali Sastro Amidjojo
7.       Partai Nasional Indonesia (PNI)
PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 oleh sebuah kelomok yaitu Algemene Studie Club dibawah pimpinan Ir. Soekarno. Tokoh PNI antara lain Ir. Soekarno, Maskun, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata.
8.       Partai Komunis Indonesia (PKI)
PKI terbentuk setelah Sarekat Islam Merah memisahkan diri dari arekat Islam. Kekuatan utama PKI terdapat pada buruh. Susunan pengurus PKI , antara lain Semaun (ketua), Darsono (wakil ketua), Bersgma (sekretaris), dan Dekker (bendahara). Dalam praktiknya, PKI sangat kejam dalam melakukan propagandanya hingga menghalalkan segala cara.
9.       Gerakan Wanita
Gerakan ini dicanangkan oleh R.A Kartini yang bercita-cita untuk meningkatkan derajat kaum wanita Indonesia melalui pendidikan. Perkembangan gerakan ini melalui beberapa tahap. Yang pertama adalah feodalisme, yaitu addanya persamaan peran antara golongan wanita dan pria. Tokohnya ialah Kartini dan Dewi Sartika. Tahap selanjutnya ialah pendirian organisasi kewanitaan pada era pergerakan nasional dalam berbagai bidang. Dan tahap yang terakhir yaitu persatuan gerakan wanita secara nasional yang ditandai dengan Kongres Wanita I pada tanggal 22 Desember 1928 yang hingga sekarang diperingati sebagai Hari Ibu.
10.   Taman Siswa
Taman Siswa didirikan tanggal 3 Juli 1922 oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta sepulangnya dari Belanda. Tujuan Taman Siswa tak lain adalah untuk mendidik generasi penerus bangsa untuk memimpin Indonesia. Berkat jasanya dalam bidang pendidikan ini, maka pada tanggal 2 Mei yaitu hari kelahiran Ki Hajar Dewantara ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

PERGERAKAN NASIONAL



Setelah mengalami penjajahan oleh bangsa eropa yang cukup lama, akhirknya bangsa Indonesia melakukan suatu pergerakan. Pergerakan kali ini berbeda dengan pergerakan pada zaman penjajahan yang sporadis dan tidak terorganisir serta ada pencampuran kedaerahan dan agama. Pergerakan yang baru ini lebih terorganisir dan nasional. Sehingga pergerakan ini disebut sebagai pergerkan nasional. Pergerakan nasional itu sendiri adalah suatu gerakan atau perlawanan para pribumi atau bangsa Indonesia terhadap sikap para penjajah yang kejam. Namun, pergerakan ini tidak menggunakan senjata atau apapun melainkan melalui organisasi dalam bidang sosial, ekonomi dan sebagainya. Adapun pergerakan nasional ini dilatar belakangi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut adalah penjelasannya.
a.       Faktor internal
1.   Adanya tekanan dan penderitaan yang terus-menerus  dari penjajah, sehingga rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah
2. Adanya rasa sebasib-sepenanggungan yang hidup dalam cengkeraman penjajah, sehingga timbul semangat bersatu membentuk Negara
3.  Adanya rasa kesadaran nasional harga diri, menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib sendiri.
4.    Pengaruh politik balas budi
5.   Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan Majapahit.
6.  Munculnya kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional.

b.      Faktor eksternal
1.     Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.
2.     Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki.
3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905) menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat.
4. Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, seperti liberalisme, demokrasi, sosialisme, komunisme dan nasionalisme mempercepat  timbulnya nasionalisme Indonesia.